Sabtu, 02 November 2013

KONSUMEN SEBAGAI INDIVIDU



Kelompok 2:
-Ari Prabowo               11211078       
-Dini Tiarawati Sari      12211162
-Meyta Rizki . N          14211451
-Putri Nastiti S.D          15211652
-Riska Novila .S           18211843
-Vicky Dwi Cahyo       17211270


KONSUMEN SEBAGAI INDIVIDU


            Konsumen individu adalah individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau konsumsi rumah tangganya bisa dikatakan konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Keragaman konsumen sebagai individu, pengambil keputusan serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya yang akan semakin mempersulit untuk menyeragankan proses pendekatan yang dapat mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian terhadap produk. Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk meminimalisasi keragaman tersebut, diantaranya melalui pengelompokan konsumen yang memiliki karakteristik tertentu sehingga diperkirakan mereka akan memperlihatkan perilaku pembelian yang hampir sama. Dalam menejemen pemasaran ini dikenal dengan segmenting, targeting, dan positioning.

            Dalam teori Maslow hierarki kebutuhan terdapat lima tingkatan dasar kebutuhan manusia yang universal. Teori tersebut menjelaskan bahwa individu berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih rendah sebelum timbul tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan paling rendah yang terus – menerus tidak terpenuhi yang dialami seseorang akan membantu memotivasi perilakunya, jika kebutuhan tersebut sudah terpenuhi dengan cukup baik, kebutuhan baru (dan lebih tinggi) akan timbul sehingga orang terdorong untuk memenuhinya. Jika kebutuhan ini sudah terpenuhi, kebutuhan baru (yang lebih tinggi lagi) akan timbul, dan seterusnya.

            Semua perilaku berorientasi kepada tujuan. Tujuan merupakan hasil yang dicari perilaku yang mendapat rangsangan. Bentuk atau arah yang diambil perilaku – tujuan yang dipilih – merupakan hasil proses berpikir (kesadaran) dan proses belajar sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu bersifat fisiologis, psikologis, tujuan kasus yang dipilih tergantung pada pengalaman, kemampuan fisik, norma-norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku, dan kemudian mencapai tujuan itu dalam lingkungan fisik dan sosial. Kebutuhan dan tujuan saling bergantung dan berubah sebagai respon dari keadaan fisik, lingkungan, interaksi dengan orang lain, dan pengalaman individu.


Didalam tujuannya, konsumen juga harus melawan rasa keinginannya dengan berpikir rasional dan tidak bertindak secara emosional. Apabila konsumen tidak memperhatikan keduanya maka akan terjadi yang disebut besar pasak dari pada tiang. Maksud secara rasional adalah konsumen harus berpikir matang-matang bila ingin memiliki keinginan.


Gambar 4.1  contoh proses motivasi

Gambar 4.3 sasaran tercapai dengan berlangganan suatu majalah
Gambar 4.4 Seruan Perbedaan untuk Tercapainya Suatu Objek
    


Gambar 4.6  Pembaruan dan Tujuan Tertinggi Perilaku motivasi
Gambar 4.7 Perbedaan Kebutuhan Konsumen
Gambar 4.8 Gairah Membutuhkan Kognitif
Gambar 4.9 Kebutuhan Hirarki Maslow


Gambar 4.10 Seruan Untuk Kebutuhan Egois
Gambar 4.11 Seruan Untuk Aktualisasi Diri
Gambar 4.12 Seruan untuk Kebutuhan Kekuasaan


Gambar 4.13 Seruan untuk Kebutuhan Persatuan


Gambar 4.14 Seruan Untuk Kebutuhan Prestasi
Sumber : google.com