Hari Koperasi yang jatuh pada
tanggal 12 Juli, tahun ini akan digelar pada hari kamis 15 Juli 2010. Perubahan ini menyesuaikan
dengan agenda Presiden. Memperingati hari koperasi tahun ini Dekopin akan
merayakan hari Koperasi ke 63. “Kami ingin Hari Koperasi selalu dihadiri
Presiden,” demikian disampaikan Ketua Dekopin Nurdin Halid 2009-2014.
Ketua Dekopin menjelaskan kendala
yang dihadapi koperasi saat ini adalah sumber daya manusia (SDM) yang minim.
Dengan begitu, lanjutnya, koperasi belum memperoleh alokasi ekonomi yakni
tegaknya sistem ekonomi nasional (sesuai dengan “Pasal 33 UUD 1945) adalah
prasya-rat tumbuh-kembangnya gerakan koperasi Indonesia dan tata kelola
koperasi seperti yang tercantum dalam TAP MPR No. 16/1998.
Ketika disebutkan mengenai jumlah
koperasi secara nasional saat ini, dia mengatakan jumlahnya 160.000 unit.
Namun, dia belum bisa mengungkapkan jumlah koperasi yang tidak aktif karena
Dekopin baru pada tahun ini menyusun database seluruh koperasi di Indonesia
sehingga bisa diketahui berapa jumlah koperasi yang masih aktif dan harus
dipertahankan eksistensinya. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp151
triliun hingga 2014 untuk mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian
Koperasi dan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM).
Presiden Republik Indonesia Susilo
Bambang Yudhoyono mengatakan, hingga saat ini, APBN sudah mengucurkan dana
untuk koperasi dan UKM sebesar Rp51 trilliun dan akan berlanjut sampai pada
2014 sebesar Rp100 trilliun atau 1/10 dari APBN. “Pengucuran dana APBN
diproyeksikan untuk menguatkan koperasi dan UMKM,” tegas SBY dalam pidatonya
pada puncak peringatan Hari Koperasi ke-63 di Markas Komando Daerah Militer
(Makodam) V Brawijaya, Surabaya.
Dengan jumlah penduduk Indonesia 238
juta jiwa, sambung SBY, pembangunan berbasis ekonomi rakyat melalui koperasi
dan UKM bisa menjawab tantangan ke depan. Bahkan, saat krisis moneter 1998,
banyak perusahaan besar jatuh, tetapi koperasi dan UKM menjadi sabuk pengaman sehingga perekonomian
Indonesia mudah bangkit. “Dibandingkan 2008, ada peningkatan signifikan pada
bidang perekonomian melalui koperasi.” Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin
Hasan melaporkan data jumlah koperasi Indonesia saat ini telah mencapai 175.102
unit dengan jumlah anggota sebanyak 29.234 juta berdasarkan catatan paling
mutakhir pada Maret 2010.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan
UMKM Sjaifuddin Hasan dalam pidatonya menggagas program Gerakan Masyarakat
Sadar Koperasi (Gemaskop) dan Pencanangan Gerakan Minum Susu Nasional. “Gagasan
Gemaskop karena banyaknya kebijakan pemerintah yang telah mendorong pertumbuhan
perekonomian di Indonesia,” kata Sjaifudin.
Data Kemenkop merinci pada RPJM
tahap kedua 2010-2014, target pertumbuhan ekonomi 7,7% dengan penurunan angka
kemiskinan hingga 10% dan menurunkan angka pengangguran sebesar 6%. Sjarifuddin
Hasan juga melaporkan program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop) juga
telah digagas instansinya. Gemaskop digagas seiring dengan kebijakan pemerintah
yang telah dilaksanakan melalui bantuan social, bantuan perkuatan modal.
Hingga Maret 2010, lanjut
Sjaifuddin, sedikitnya 175.102 koperasi di Indonesia dengan jumlah anggota
29.124 juta orang. Dibanding dengan kondisi 2008, terdapat peningkatan sebanyak
jumlah koperasi sebesar 13% dan 6,6% untuk anggota koperasi. Volume usaha pada
2010 terdapat peningkatan Rp77,514 triliun
atau 13.25% untuk modal sendiri
tercatat Rp30,656 triliun atau meningkat 35,88%.
Selain itu bantuan pelatihan
kewirausahaan maupun kredit fenomenal, yakni kredit usaha rakyat (KUR) yang
dicanangkan sebesar Rp20 triliun per tahun untuk membantu permodalan koperasi
dan usaha mikro, kecil menengah (KUMKM).
Program-program itu, kata
Sjarifuddin Hasan, telah memberi peluang kepada masyarakat untuk mendirikan dan
meningkatkan usaha koperasi. Sedangkan objektivitas Gemaskop adalah penciptaan
koperasikoperasi kreatif, inovatif berskala besar. ”Pada akhirnya, mereka akan
memiliki daya saing pada tingkat nasional dan internasional. Ini yang kita
harapkan,” ungkap Sjarifuddin Hasan pada acara Harkopnas yang dihadiri sekitar
8.500 pelaku gerakan koperasi dari seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama diberikan
penghargaan kepada Ketua Koperasi Nasari Semarang Sahala Panggabean, sebagai
peraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan pada Hari Koperasi Nasional
(Harkopnas) 2010, 14 Juli di Surabaya memiliki misi meningkatkan kapasitas
seluruh koperasi di Indonesia.
“Saya ingin agar setiap koperasi
bisa berprestasi optimal untuk menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat
Indonesia,” ujar Sahala Panggabean kepada Bisnis, hari ini melalui hubungan
seluler di Surabaya.
Mantan karyawan perbankan tersebut
mengemukakan penghargaan ini dinilai sudah layak, karena sejak 12 tahun lalu
mendirikan KSP Nasari, dan berkantor pusat di Semarang, telah mampu membangun
jaringan layanan kepada masyarakat Indonesia.
http://jpmi.or.id/2010/07/20/2010-terdapat-175-ribu-koperasi-di-indonesia/
Nice post =)
BalasHapusAnda Pengusaha/Manager Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Koperasi tetapi
pencatatan data-data masih manual?
Atau anda sudah memiliki Sistem Informasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
atau Koperasi tapi masih kurang puas dengan sistem yang sudah ada?
Atau mau buat Sistem Informasi baru tapi dana terbatas?
Kami Solusinya..!!!
Hubungi FERNANDES - HP : 083834375641 / BBM : 75286D3B
/ WEBSITE : www.cvelecomp.com