Kamis, 27 Maret 2014

Limbah Sampah dan Pemanfaatannya

Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), biasanya dianggap barang yang sudah tidak dipakai kembali. Limbah padat lebih dikenal dengan sebutan sampah, yang seringkali tidak dikehendaki keberadaannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah sendiri memiliki karakteristik yaitu; berukuran mikro, dinamis, berdampak luas penyebarannya, dan berdampak jangka panjang. Limbah industri bisa menjadi beberapa bagian yaitu; limbah cair, limbah padat, dan limbah gas.

Dalam hal ini saya akan membahas mengenai limbah padat atau biasa disebut dengan sampah padat, sampah padat merupakan segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine, dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga seperti; sampah dapur, sampah kebun, plastik, kaca, dan lainnya. Menurut bahannya sampah digolongkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diurai, sampah yang mudah busuk dan berasal dari sisa-sisa sayuran, dan daun-daun kering. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai, kalaupun bisa terurai memakan waktu yang sangat lama, seperti plastik wadah makanan, kertas, plastik mainan, botol plastik, pecahan kaca, kaleng.

Dalam hal pemanfaatannya bila dilihat karakteristik tersebut misalnya adalah sampah plastik wadah makanan ataupun wadah detergen bisa digunakan untuk dijadikan suatu kerajinan tangan yang bernilai jual. Misalnya seperti tas, sendal, payung, dompet, dan lainnya. Selain itu hal tersebut dampak berpengaruh bagi perekonomian masyarakat sekitar. Sedangkan bila sampah tersebut berupa kertas bekas, kerdus bekas, ataupun koran bekas bisa dijadikan sebagai kertas daur ulang yang bernilai ekonomis. Dan jika limbah atau sampah tersebut berasal dari sisa-sisa sayuran atau daun-daun yang kering dapat dibuat menjadi kompos yang bisa menjadi tambahan pemasukan.

Harus adanya pengurangan jumlah sampah, yaitu dengan menggunakan kembali barang bekas pakai, tidak langsung membuang barang yang rusak tetapi memperbaikinya terlebih dahulu, merngurangi penggunaan plastik dengan menggunakan tas belanja berbahan katun, mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai seperti kertas tisu.

Sumber : id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar