Minggu, 01 Juni 2014

Kayu Jadi Penyelamat Nyawa

Sistem penyaringan air baru kelak bisa menyelamatkan jutaan nyawa manusia. Pembuatannya mudah dan komponen utamanya hanyalah kayu. Xylem adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan berpembuluh yang berfungsi menyalurkan nutrisi dari akar ke daun. Xylem juga disebut sebagai pembuluh kayu. Di benak Rohit Karnik, seorang peneliti di Massachusetts Institute of Technology, terbersit ide untuk memanfaatkan xylem sebagai saringan air murah yang berasal dari alam. Karena xylem memiliki membran yang pori-pori rapat, sehingga hanya partikel berukuran nano saja yang akan tersangkut di dalamnya.

Tujuannya, agar dalam transportasi air pada tanaman, tidak terjadi gelembung udara, Ini akan berakibat sama dengan peredaran darah manusia, yakni mematikan. Harapan Karnik, membran ini tidak hanya akan menyaring gelembung udara, tetapi juga bakteri. Sehingga air minum yang tercemar bisa dimanfaatkan kembali.

Kemampuan membran xylem

Tim peneliti membangun saringan dari sepotong kayu pinus dan selang air. Saat bereksperimen, mereka menuangkan air yang diberi warna merah ke dalam saringan. Dan cairan yang keluar dari saringan adalah air yang bersih. Zat pewarna tidak berhasil menembus membran xylem tersebut.
Tes berikutnya dengan menyertakan bakteri E-coli. "Uji coba awal kami menunjukkan, 99,99 persen bakteri berhasil disaring oleh xylem", kata Karnik. Satu saringan semacam itu bisa menghasilkan hingga empat liter air minum bersih.

Belum optimal

Menurut WHO, di dunia 1,6 juta orang meninggal setiap tahunnya karena air minum yang tercemar bakteri. 90 persen diantaranya adalah anak-anak. Metode yang selama ini digunakan untuk pembersihan air, seperti misalnya dengan klori, desinfeksi dengan ultra violet (UV) atau saringan batu bara, punya banyak kendala. Seperti misalnya harga yang terlalu mahal, kurang efektif untuk jumlah besar, atau memerlukan listrik yang tidak dimiliki oleh kawasan tertentu.

Tapi masih terlalu dini untuk membandingkan saringan xylem dengan teknik penyaringan yang sudah beroperasi sebelumnya. Namun demikian menurut Karnik, saringan ini belum berfungsi lebih baik dibandingkan teknologi membran modern. Saat ini, Karnik dan timnya masih menguji kemampuan menyaring dari jenis kayu yang berbeda-beda. Mereka yakin, beberapa bahkan bisa menyaring bakteri lebih baik dibanding kayu pinus.

Sumber : http://www.dw.de/kayu-jadi-penyelamat-nyawa/a-17662789

Tidak ada komentar:

Posting Komentar