Minggu, 27 April 2014

Sepatu Dahlan

Sinopsis Film Sepatu Dahlan

               Film ini akan menampilkan tentang kisah hidup Dahlan Iskan, sosok yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN Republik Indonesia. Film ini akan lebih memfokuskan pada kisah hidup Dahlan Iskan saat masih kecil saja. Filmnya dibintangi oleh Aji Santosa sebagai Dahlan Iskan, Donny Damara, Kinaryosih, dan Bima Azriel.

        Film ini mengisahkan tentang seorang bocah bernama Dahlan yang memiliki prinsip "Miskin Bermartabat Kaya Bermanfaat". Hingga waktu kecil keinginannya hanya memliki sepatu dan sepeda yang selalu dia benamkan dalam impiannya. Kemiskinan yang dirasakan orang tuanya dan umumnya masyarakat Kebon Dalem, sebuah desa kecil di Magetan. Tidak menyurutkan Dahlan untuk tidak bersekolah walau harus bertelanjang kaki, melangkah puluhan kilometer untuk tetap bisa masuk sekolah yang tidak jarang kakinya lecet bahkan melepuh.

            Walaupun perjalanan pergi pulang dari pesantren Madrasah Tsanawiyah di Pesantren Takeran yang jaraknya dua kali lipat dari jarak sekolahnya dahulu tetap dengan tabah dijalani. ketika Maryati, seorang teman memaksa Dahlan untuk belajar menaiki sepeda miliknya, tapi justru malah Dahlan yang mengakibatkan rusaknya sepeda Maryati sehingga membuat berang ayah Maryati. Akhirnya sepeda yang rusak itupun diganti dengan seekor kambing milik ayah Dahlan.

           Itulah kisah dimana awalnya seorang Dahlan mempunyai sepeda yang membuat perasaan Dahlan kecil sangat bersalah. Keluarga Dahlan sangatlah miskin bahkan untuk sarapan saja hanya secangkir teh. Terkadang Dahlan dan adiknya, lebih sering mengikatkan sarung di perut, untuk menahan lapar. Namun tetap impian mempunyai sepatu sekolah terus timbul tenggelam diantara rasa lapar dan punah impiannya untuk memiliki sepatu dimana disaat ibunya meninggal dunia.

            Sesekali ada kegirangan dalam hatinya, disaat cintanya mulai bersemi pada Aisha, sang pujaan hati. Namun, Dahlan tidak kuasa mengungkapkan kondisinya kepada Aisha, dimana ketika Dahlan sebagai kapten tim voli Pesantren Takeran yang harus menghadapi situasi yang sulit. Dikarenakan panitia penyelenggara mengharuskan peserta agar memakai sepatu untuk dapat mengikuti pertandingan voli pada tingkat kecamatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar